"Kemah Hijau", Liburan Sambil Cintai Alam...

09/07/2009 22:38

Ilustrasi: Kepedulian lingkungan harus menjadi jiwa setiap anak bangsa, dan lingkungan sekolah diharapkan menjadi pelopor untuk menyelamatkan bumi Indonesia.
 

SUKABUMI, KOMPAS.com — Sebanyak 302 guru dan murid dari 13 provinsi di Indonesia mengikuti "Kemah Hijau" di Taman Wisata Alam Situ Gunung, Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat. Mereka berlibur sambil belajar mengenal dan mencintai lingkungan hidup.

Dilaksanakan sejak Rabu (24/6) sampai Sabtu (27/6), Deputi III Menteri Negara Lingkungan Hidup Masnellyarti Hilman mengatakan, kegiatan ini merupakan sarana edukasi mengenai pentingnya lingkungan.

"Peserta diharapkan dapat memahami permasalahan lingkungan lokal dan global, serta bisa berperan aktif dalam keanekaragaman hayati," ujar Masnellyarti di Sukabumi, Kamis (25/6).

Kegiatan diikuti oleh 302 peserta yang terdiri dari 107 guru dan 195 siswa tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Mereka berasal dari 13 daerah provinsi di Indonesia, di antaranya Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Bali, Banten, serta Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selama mengikuti Kemah Hijau, para peserta juga mengikuti pameran lingkungan lokal dan global, pelatihan lingkungan, pemutaran film lingkungan, diskusi dan talkshow bioinvestigasi, pemetaan potensi lokal, serta gelar karya lingkungan dan budaya yang diakhiri dengan deklarasi "Bumi Anak Negeri".

Kemah Hijau ini dilaksanakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Komunikasi Peduli Alam Indonesia (KPAI) dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia 5 Juni 2009. Elvi, koordinator KPAI, mengatakan kepedulian lingkungan harus menjadi jiwa setiap anak bangsa, dan lingkungan sekolah diharapkan menjadi pelopor untuk menyelamatkan bumi Indonesia.

"Peserta dengan cepat memahami pentingnya lingkungan serta bahaya besar yang ditimbulkan dari perusakan hutan, ini merupakan salah satu modal partisipasi lingkungan," kata Elvi.

 

Sumber : Kompas